“Jika hujan turun dengan tanda sebelumnya,
maka berbeda dengan hati dan rasa
yang tidak tahu kapan akan merona, mengelam
atau sebatas memudar. “
-emeliariska
“Jadi cuman sampai
disini perjuangan kamu, Kak?” bening di manik matanya mulai mengalir perlahan.
Sementara Sang Lelaki
pujaannya hanya bergeming dengan wajah tak nyaman. Lelaki yang selama ini
menjadi sandaran hatinya, begitu pengecut hanya untuk mengungkapkan ‘Mengapa’.
“Jahat!” Akhirnya hanya
kata itu yang keluar dari bibir manis si gadis mungil, mewakili seluruh kecamuk
di dadanya. Pundaknya naik turun menahan isak. Tak ada lagi pundak yang Ia
cari, pundak itu kini pergi. Menghempas harap Sang Gadis.
***
Sementara Sang Gadis
pujaannya hanya bergeming dengan wajah tak nyaman. Berusaha menyembunyikan
gejolak di dadanya. Begitu segan hanya untuk mengungkapkan ‘Kenapa’.
“Kembalilah, ku mohon.”
Akhirnya hanya kata itu yang mampu keluar, mewakili seluruh harap yang
menggantung. Gadis mungil itu menatap Sang Lelaki dengan penuh rasa tak percaya.
Lelaki itu seperti mengumpulkan kembali serpihan hati yang telah dihancurkan.
Serpihan hati Sang Lelaki.
***
“Aku mencintaimu,
Sayang”
“Aku juga mencintaimu,
Kak”
Sesederhana itu namun
mampu membuat hati bergetar, membuat awang dipenuhi wajah Sang Pujaan. Ya,
Sesederhana itu.
~
Haii Loverssss… Howdy??!
Anyway, di postingan kali ini gue menaruh judul “3 Steps In Love”, Why?
Okkey, gue lama gak ngepost dan sekalinya ngepost isinya
cinta-cintaan. Pfft.
Gapapa kan yaa? Yaaa? *puppyeyes* muehehe. Siapa yang
ngelarang coba kan :p
Dari judulnya aja udah ketahuan
bangetkan isinya apa. Ini sih secara garis besar dan menurut survey nyata.
Bukan sebatas Quick Count! Kalau menurut gue sih kayak gini, taudeh menurut
Tipiwan :3
Back to our topic, Siapa sih yang
gak pernah ngerasain virus merah jambu ini? Virus yang bisa bikin senyum gak
jelas, loncat-loncat sendiri, bahkan nyuci baju sendiri menari-nari di
padang ilalang sambil bilang “I FEEL FREE~~~”. Sorry gue gak curcol, ini survey
yang membuktikan! *iyain aja biar cepet*
3 Steps In love membahas tentang
fase percintaan yang hampir semua orang yang merasakan cinta akan merasakannya.
Bisa jadi, kita ngerasain, kita ngalamin, tapi kita gak nyadar akan fase itu.
Just being together we'll be perfect. |
Love yang kita bahas disini sebatas Love
diantara laki-laki dan perempuan yang sebelumnya ngerasa asing, tapi bisa jadi
berasa deket banget. Just call it “The Power Of Love”…. Tidak termasuk love kepada orangtua ataupun
saudara yaaa. Ngerti kan maksud aing? Aing gak bisa ngejelasin qaqs :’(
Actually, Love
isn’t just about the relationship. Why? Karena semua orang berhak merasakan
cinta tanpa harus adanya ‘Relationship’ itu sendiri.
Kenapa gue bilang gitu? Karena
umat-umat jomblo masih merajai ¾ dunia. Dengan kekuasaan yang merajalela, dan
hati yang terlena-lena. Jadi buat kalian para kaum ‘Tidak Jomblo’, jangan
sombong karena kalian hanya bagian kecil dari dunia ini. Jangan menghina yang
jomblo, karena bisa jadi mereka lebih mulia karena menjaga mata, hati dan diri
#tjieeee
Langsung aja menuju ke 3 Steps In Love:
1 Love Is Blind
Ngerasa gak sih,
kalo udah mencintai seseorang bisa bikin buta? That’s rite. Pikir lagi deeeeh,
bener gak? Haha.
Disaat kita mencintai seseorang, apalagi
secara berlebihan itu akan membuat kita hanya berfokus pada apa yang membuat
kita tertarik. Misalnya, kita suka ngeliat senyum si cewe karena giginya
yang gingsul. Kita gak peduli itu cewe rajin sikat gigi apa enggak, bisa jadi
mulutnya bau jeroan tapi kita gak peduli. Ya Kan?
Apalagi
nih kalau rasa itu baru-baru tumbuh, semuanya berasa indah aja. Twitter di
follow back gebetan aja bisa bikin terbang bersama lumba-lumba akrobatis :3
pikirin aja kalau yang lainnya gimana? Istilahnya tuh ya Dunia berasa milik
berdua, Mpok Nori kek Luna Maya.
The power of
Love……..
Tapi bahayanya
kalau kita gak bisa mengendalikan rasa cinta itu, sehingga membuat diri kita
terlena dan gak sadar apa-apa. Bahaya bin Fatal! Makanya, jangan biarin rasa
cinta itu mengendalikan diri kita, haruslah kita yang mengendalikannya. Gimana
caranya?
Rasulullah SAW
bersabda,
“Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah
dan membenci karena Allah”
(HR At-Tirmidzi)
(HR At-Tirmidzi)
Itu doang masa? Iya itu doang.
Serius? Iyaaaaaa serius, duarius malah.
Why?
Karena dengan seperti itu kita sudah mengendalikan diri kita sendiri. Cinta
yang kita punya gak sebatas nafsu belaka. Nafsu disini bukan hanya ‘aktifitas’,
tapi dari hal sederhana. Misalnya mencintai seseorang karena kecantikannya. Itu
nafsu J
paham? Hehe.
Okey, Masalah mencintai dan
membenci karena Allah kita bahas lebih mendalam dipostingan gue selanjutnya.
Insya Allah.
2. 2. Boring
Session
Setelah masa merah jambu yang
lagi merah-merahnya, bakal ada fase ini. Fase dimana titik jenuh menghadapi
gebetan ataupun pasangan. Fase dimana mulai bosan dengan hubungan yang
gitu-gitu aja. Kalau di fase Love Is
Blind disms ‘Lagi ngapain’ ‘Udah makan belom’ ‘udah cebok belom’ itu bisa
bikin kejang-kejang saking senengnya, di fase Boring Sesion ini semua itu bernilai nothing.
Iya. N-O-T-H-I-N-G. bahkan
mungkin bikin jengah atau ilfeel. Ya karena boring itu tadi, hubungan yang
kayak gitu-gitu aja. Si doi juga gak pernah peka, kalau cengcengannya bosen.
Akhirnya ngelirik cewe/cowo lain deh, yang bisa bikin nyaman dan dibawa have
fun.
Mungkin kalau yang sama gebetan,
bisa jadi lo bosen karena si gebetan juga gakpeka sama perasaan elo. Atau
bahkan si gebetan yang bosen sama lo karena lo nya terlalu klasik gombalannya.
Atau bisa jadi, si gebetan biasa aja sama elo, tapi elo nya yang terlalu
nganggep berlebihan, akhirnya ngambil ke perasaan dan bikin elo berjuang
mati-matian buat ngedapetin. Eh tapi pas nembak ditolak. Ukh.
Tapi, setelah ditolak pun lo
tetep berjuang demi doi yang lo puja-puja. Karena tanggapannya yang biasa aja
dan cenderung bikin mati gaya. Lo bertahan, eh tertahan. Itu fase bosan
berjuang :’) Sabar yah. Free puk puk for you.
Di dalam sebuah hubungan, yang
menjadikannya bahagia itu adalah semua pihak yang berperan. Bukan aku-kamu,
tapi KITA. Namanya aja ‘saling’
mencintai yaa semuanya harus serba ‘saling’, saling berjuang, saling bertahan,
saling mengerti satu sama lain.
Fase Boring Sesion ini gak boleh lo lewatin
gitu aja, maksudnya jangan sampe di fase ini semuanya benar-benar nothing.
Jadiin fase ini sebagai masa intropeksi.
The End adalah masa penentuan.
Fase dimana lo harus tegas sama perasaan. Kalau love itu masih bisa di perjuangkan, ya perjuangkan. Jangan
disia-siakan. Karena bisa jadi, apa yang ada sekarang bakal bikin lo nyesel
kalau gak diperjuangkan. Think twice
before.
Kalaupun misalnya lo harus
berhenti berjuang, yakinin diri lo dulu. Yakinin perasaan lo kalau si doi
memang seharusnya lo lepas aja, karena mungkin fase Boring Sesion bukannya
malah bikin intropeksi tapi malah bikin hubungan dan perasaan broke up. Karena
elo yang nentuin the ending of your own story.
The END
Cuma punya dua pilihan, Stay On or Move On.
Just
choose then.
Nb: This is just a simple word that
I though then I wrote ;)
Peace Love n gawl,
Emelia Ariska
Emelia Ariska