Lelaki bermata
Hujan.
Kenapa Hujan? Karena hujan
membuatku jatuh cinta, pun kepadanya. Manik mata yang begitu lekat, tak pernah
mampu membuatku beralih menatapnya. Aku sangat mencintai hujan, disetiap rintiknya.
Jika yang lain berani bermain bersama hujan, aku lebih senang menikmatinya
dalam keteduhan. Dan aku mencintai lelaki bermata hujan. Diam-diam mencintai
dengan sangat dalam.
Namun, layaknya hujan, dia datang
lalu pergi…….. menyisa genangan.
Lelaki bermata
Teduh.
Sebut saja dia Lelaki bermata
teduh. Sorot matanya yang tajam, namun menenduhkan mampu membuat ku jatuh.
Jatuh hati. Bersamanya aku nyaman, tidak akan sakit karena bermain hujan pun
kepanasan. Di saat diam-diam aku menikmati tiap rintik hujan, dia tetap
bersamaku, tidak meninggalkanku, tidak membiarkanku kehujanan. Dan diam-diam
rasa nyaman ubah menjadi rasa cinta yang mendalam.
Namun, kusadari, tanpa hujan, aku
tidak akan mencintai keteduhan…….
Lalu
pada Hujan ataukah keteduhan? Beri aku pilihan.
Ps:
Dan aku baru menyadari, berkali-kali aku menyebutkan “Aku mencintai hujan.”