Mengetuk Pintu Langit #3

19.19




Setelah menikah, hal pertama yang kami bicarakan di malam itu adalah tentang visi misi pernikahan kami, tujuan pernikahan, financial planning, pekerjaan, apa yang suami suka, apa yang aku suka, seandainya ada perdebatan apa yang kami lakukan, semua nya kami bicarakan di awal pernikahan.


Karena memang kami tidak saling mengenal sebelum menikah, jadi banyak hal yang kami tidak saling tahu. Dengan perencanaan-perencanaan ini, tentu menyamakan sudut pandang dalam pernikahan dan meminimalisir kesalahpahaman dalam pernikahan. Intinya, semua di komunikasikan.


Alhamdulillah.. apa yang kami rencanakan Allah berikan kemudahan, kelancaran dan kebarokahan.


Begitu juga terkait rencana mempunyai anak. Tentu dalam pernikahan semua orang ingin memiliki anak. 

Di awal pernikahan, kami juga sudah merencanakannya. Ikhtiar kami, program kehamilan akan kami mulai setelah satu tahun pernikahan. 


Sehingga, dalam waktu satu tahun itu kami bisa saling belajar, mempersiapkan diri ketika nanti waktunya sudah tiba. Belajar mengenai kehamilan, parenting, dan yang utama adalah belajar menjadi madrasah terbaik untuk anak-anak kami nanti. Karena ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya, sehingga cita-cita ku, menjadi madrasah yang mengajarkan anak-anak tentang tauhid, cinta Allah, Rasul, agama dsb.


Dan kami juga berdoa, Semoga Allah berikan kami keturunan yang sholeh sholehah. Tentu saja, program doa nya sudah dari awal pernikahan hehe...


Alhamdulillah.. qodarullah.. 

satu tahun satu bulan setelah menikah, Allah berikan kami amanah. 


Masya Allah... sangat bahagia. 


Nasehat dari Ustadz Aceng Karimullah, pengurus pusat LDII : "mendidik anak itu bukan ketika dia sudah lahir, atau sudah bisa baca tulis, tetapi mulai lah sedini mungkin, yaitu dalam 40 hari pertama masa kehamilan, mulailah ajarkan Al-Quran, banyak doa, sholat malam, maka nanti insya Allah akan menjadi anak-anak yang sholeh-sholeha"


Nasehat dari guruku, Ustad Bachtiar, guru pondok Pesantren Khoirun Nadzar: "perbanyak baca al-quran. Ayahnya, ibunya. Ketika anak masih di dalam perut sudah di perdengarkan Al-Quran, maka hal itu menjadi titik-titik dalam ingatannya anak, sehingga ketika dia lahir, tinggal menyambungkan titik-titik tersebut. Insya Allah menjadi ahli Quran."


Semoga kami bisa menjadi orangtua yang amanah, yang bisa membimbing anak-anak kami, mencita-citakan surga sebagai tempat tetapnya, menjadikan dunia sebagai ladang untuknya beramal. Aamiin


Mohon doanya untuk keluarga kami, semoga Allah jadikan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, saling surga mensurgakan, bahagia dan sukses dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Aamiin....



رَبَّنَاهَبۡلَنَامِنۡأَزۡوَٰجِنَاوَذُرِّيَّٰتِنَاقُرَّةَأَعۡيُنٖوَٱجۡعَلۡنَالِلۡمُتَّقِينَإِمَامًا

“Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (Qs.al-Furqon : 74)


اَللَّهُمَّاجْعَلْأَوْلَادَنَاأَوْلَادًاصَالِحِيْنَحَافِظِيْنَلِلْقُرْآنِوَالسُّنَّةِفُقَهَاءَفِىالدِّيْنِمُبَارَكًاحَيَاتُهُمْفِىالدُّنْيَاوَاْلآخِرَةِ

“Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang faham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka didunia dan di akhirat”

You Might Also Like

0 L.O.V.E

silahkan beri komentar kritik dan saran.
Terimakasih.

#muchlove