Mengetuk Pintu Langit #2

02.57





Kita hanya bagian kecil dari alur cerita yang berjalan dengan semestinya.  Qodarullah yang kita jemput,  dengan komitmen bahwa hal ini harus dengan cara yang baik, yang barokah. Karena dari setiap nasehat guru-guru kita,  makna barokah adalah kebaikan dari yang terbaik, semua adalah kebaikan,  kebaikan yang datang dari segala sisi.  Maka komitmen kita adalah,  semoga Allah jodohkan dengan yang barokah dalam mendekatkan pada surga.


Setelah menikah,  kita baru saling membicarakan tentang awal dari bagaimana proses dalam mengetuk pintu langit. Mas sebagai salah satu pengajar di majelis tempatku belajar agama. Sedangkan aku hanyalah seorang murid biasa,  sangat biasa,  sampai-sampai tidak pernah diperhatikan olehnya. Pun mas,  adalah guru yang sebenarnya aku kagumi (tanpa aku tau siapa dia sebenarnya) dari ilmunya,  cara penyampaiannya dalam menjelaskan tafsir dengan ashbabun nuzul serta nasehat-nasehat agama yang sangat mendalam.

Dalam majelis ilmu,  kita tidak pernah saling sapa.
Pertemuan pertama kita pada bulan februari,  ketika itu aku diminta pak kiai untuk meminta tanda tangan surat izin kepada mas.  Semua biasa-biasa saja.  Tidak saling memperhatikan lebih jauh.

Kemudian,  semua berjalan dengan biasa. Aktivitas ku sedang padat-padatnya di kampus, disambi kerja, penelitian ke lapangan untuk skripsi, revisi skripsi, dan garap bab 4-5 dengan semua drama nya.  Ga usah dibayangin gimana hecticnya,  benar-benar tidak ada waktu untuk tidur nyenyak. Berangkat dari kost jam 7 pulang jam 10 malam gitu terus selama beberapa bulan di semester akhir.

Prioritas aku saat itu adalah menyelesaikan kuliah, dan sesibuk-sibuknya tetap tidak boleh meninggalkan amrin jami'. Secapek-capeknya,  sengantuk-ngantuknya,  walaupun pusing mual,  belom makan, belom mandi,  kalo udah nyampe waktunya ngaji,  ya ngaji, tetep harus berangkat. Karena aku percaya,  ketika kita menolong agama Allah,  maka Allah akan menolong kita dengan pertolongan yang jauh lebih baik dari ekspektasi kita.  Sesuai dengan dalilnya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ


Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html


Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html
 Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.
QS.Muhammad:7
Alhamdulillah. Aku bisa lulus dengan masa studi kurang dari empat tahun dan termasuk mendapat nilai terbaik. Semua bukan karena usahaku, tapi karena pertolongan Allah. Karena doa-doa dari orangtua, sehingga Allah mudahkan dan lancarkan semuanya.


Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html


Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Referensi: https://tafsirweb.com/9643-surat-muhammad-ayat-7.html
Lalu pertemuan kita yang melibatkan sedikit pembicaraan adalah di akhir bulan Mei. Saat itu aku menitipkan zakat fitrah melalui mas sebagai amil zakat. Sudah, hanya sampai disitu.

Kemudian, selebihnya hanya interaksi-interaksi biasa tanpa melibatkan saling sapa. Karena mas adalah guruku, jadi aku sungkan untuk menyapa lebih dulu. Pun mas,  yang tidak terbiasa menyapa perempuan,  apalagi yang tidak dikenal seperti aku.

Beberapa waktu setelahnya, dipertengahan bulan juli, aku di minta untuk menemui bapak pengurus di majelis. Beliau membicarakan tentang adanya seseorang yang berniat baik padaku. Beliau lihat adanya kecocokan,  dan dari penyaksian beliau, seseorang ini baik agama nya dan baik akhlaknya. Jadi menurutku,  tidak ada salahnya untuk mengenal lebih jauh,  kalau memang Allah qodar  cocok dalam visi misi kehidupan dunia akhirot,  maka bisa dilanjut ke jenjang berikutnya,  pun kalau tidak yaaa tidak apa-apa.  Semua yang baik dengan jalan yang baik,  di doakan... "Insya Allah" jawabku.

Ternyata, seseorang ini adalah mas.

H-2 wisuda, di akhir Juli. Mas menemui orangtua ku, secara resmi mengutarakan untuk "Silaturahim dan mempunyai niat baik kepada anak bapak". Abangku saat itu menjadi juru bicara keluarga, menanyakan banyak hal,  dari latar belakang, visi-misi, komitmen, dll.
Proses taaruf dimulai. Kurang dari setengah bulan setelahnya, Agustus awal, mas mengajukan lamaran dan diterima oleh keluarga. Orangtua mas ridho dan orangtua ku juga.

Dalam proses nya,  banyak kerikil-kerikil yang kita lewati. Kekhawatiran, ketakutan,  somehow aku merasa tidak pantas untuk mendampingi sosok yang sangat baik seperti mas. Tapi lagi-lagi, aku diyakinkan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya sutradara.
Aku dinasihati oleh beberapa teman yang sudah melewati masa pra-nikah seperti ini. Jadi,  memang ketika anak adam akan menikah, syaitan akan membayang-bayangi dengan perasaan-perasaan seperti itu, entah itu keraguan,  ketakutan,  kekhawatiran, permasalahan yang datang dari dalam dan luar dsb tujuan syaitan yaa agar pernikahan itu gagal.
Doa adalah penguat segalanya, hingga keyakinan bahwa akan ada banyak kebaikan setelah ini. Mengikuti alurnya.  Menjalani dengan sebaik-baiknya.

Mas berasal dari Sumatera,  aku berasal dari Kalimantan,  kita dipertemukan di Yogyakarta.
Setelah khitbah,  aku mengurus berkas-berkas di KUA kalimantan. Agak rumit. Karena lintas pulau,  jadi berkas-berkas mas dari Sumatera di kirim ke Kalimantan,  sedangkan mas di Jogja. Karena ada beberapa perubahan nama di berkas nya mas,  jadi kita harus bersabar dan menunggu satu setengah bulan sampai semuanya beres.  Bolak balik KUA, kantor kelurahan,  kantor catatan sipil.
Masya Allah...  Nikmatnya ujian..

Bukan aku yang memilih kamu,  tapi Allah yang pilihkan kamu untukku.  Semua karena kuasa Allah.

Kilas balik, ketika Mama umroh di bulan Juni, salah satu doa Mama adalah semoga Allah berikan jodoh yang sholeh dan barokah untukku. Mama bilang, kalo imam yg sholeh untuk anak mama itu suatu keharusan dan utama untuk jagain anak mama,  enggak hanya di dunia tapi sampai ke surga. Aamiin..

Ketika aku dan kamu melangitkan doa-doa,  maka tidak ada yang diharapkan selain hanya keridhoan-Nya.
 
19 Oktober 2019
Karena cintanya Allah pada kita,  kita dibersamakan. Di qodar dalam kebaikan yang dilipatgandakan, menyempurnakan agama,  mengikuti sunnahnya.
Fabiayyi aala irrobikuma tukadziban.



Aku sangat bersyukur karena Allah bersamakan denganmu mas. 
Seseorang dengan cinta nya pada Allah, 
mencintaiku karena Allah,
 aku cintai karena Allah.

You Might Also Like

0 L.O.V.E

silahkan beri komentar kritik dan saran.
Terimakasih.

#muchlove