Mengetuk Pintu Langit #1

17.11



Ketika kita mengetuk pintu langit dengan doa,
maka pintu-pintu itu akan terbuka dengan segala kebarokahannya.

Maha Suci Allah, yang telah menjadikan kita berpasang-pasangan, 
menjadikan kebaikan dan pahala yang dilipatgandakan.

Mencintai seseorang yang sebelumnya tidak pernah aku perhatikan sedikitpun darinya, 
tidak pernah aku sebutkan namanya dalam doa, 
tidak pernah sepintaspun terpikir akan dibersamakan dengannya.

Melewati berbagai keraguan-keraguan yang panjang. 
Sangat panjang. 
Perasaan yang kadang dikendalikan ego. 
Air mata yang tidak tahu lagi berapa kali jatuhnya.
Saat-saat seperti itu, yang aku ingat adalah 
“semua berasal dari Allah, maka kembalikan kepada Allah”

Dalam prosesnya, aku tidak pernah menceritakan masalah-masalah yang terjadi kepada dia,
apalagi kepada orang lain. 
Hanya kepada Allah aku pasrahkan semua rasa yang ada, semua jalannya. 
Menikmati kerikil-kerikil kecil, yang kalau tidak hati-hati bisa tersandung dan berdarah.

Ketika hatiku rasanya sesak, keraguan muncul lagi, 
maka semua ku pasrahkan pada Allah. 
“Kalau memang dia yang terbaik dan barokah untuk kehidupan dunia dan akhirotku, 
semoga Engkau kuatkan sabarku dan menjadikanku hamba Mu yang ahli syukur”

Salah satu doa favoritku adalah doa cinta Nabi Dawud,
doa Nabi Daud ‘alaihis salam ialah:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu cinta kepada-Mu, dan cinta kepada orang yang mencintai-Mu, serta amal yang dapat menyampaikan diriku kepada cinta-Mu.Ya Allah, jadikanlah cinta-Mu merupakan hal yang paling aku sukai lebih daripada kepada diriku sendiri, keluargaku, dan air yang sejuk.” [HR.Tirmidzi]
Jauh sebelum menyebut namanya dalam istikhoroh, lebih dulu doa ini yang kurapalkan. 
Doa ini benar-benar menjadi penguatku, memohon cinta Allah, cinta kepada Allah, memasrahkan cinta yang dilabuhkan pada orang yang juga melabuhkan cinta pada Allah. 
Menempatkan perasaan ini pada tempat yang seharusnya.

Lalu ada saja kebetulan-kebetulan yang mendekatkan, bukan dengan jalan yang dipaksakan. 
Yang utama, ridho dari orang tua. 
Aku percaya, sesulit apapun jalan yang akan dilewati, 
jalan-jalan itu akan terbuka dengan ridho dan doa orangtua.

Melangitkan doa-doa. Sejatinya doa ku bukan tentang dia, tetapi tentang cinta pada Sang Pencipta. Pun kedatangannya adalah kebarokahan dari setiap doa-doa yang terbuka. Dia adalah jawabannya.

Dan kamu adalah keajaiban sebab doa-doa.




You Might Also Like

0 L.O.V.E

silahkan beri komentar kritik dan saran.
Terimakasih.

#muchlove